Latgab Dalmas yang melibatkan personel Kodam XIII/Merdeka dan Polda Sulut pada, Sabtu (26/10/2024), di Megamas Manado. (Foto: Penerangan Kodam XIII/Merdeka) |
Manado, WARTAGLOBAL.id - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIII/Merdeka, Mayjen TNI Candra Wijaya, hadir dan menyaksikan secara langsung latihan gabungan (Latgab) Pengendalian Massa (Dalmas) yang dilaksanakan di Kawasan Megamas, Sulawesi Utara, Sabtu (26/10/2024). Latihan ini melibatkan sejumlah personel dari Kodam XIII/Merdeka dan Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara sebagai bagian dari persiapan dalam menghadapi potensi gangguan keamanan menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di wilayah Sulawesi Utara.
Latihan Dalmas yang diinisiasi sebagai bagian dari sinergi antara TNI dan Polri ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan kedua institusi dalam menangani berbagai ancaman yang mungkin terjadi saat Pilkada berlangsung. Dalam sambutannya, Pangdam XIII/Merdeka menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya menjaga stabilitas dan ketertiban masyarakat di Sulawesi Utara, terutama dalam suasana demokrasi yang dapat menghadirkan dinamika tersendiri di tengah masyarakat.
"Latihan ini penting bagi kesiapan kita bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah, khususnya menjelang Pilkada Serentak 2024. Sinergi antara TNI dan Polri sangat dibutuhkan untuk memastikan kondusivitas daerah tetap terjaga," kata Mayjen TNI Candra Wijaya saat membuka kegiatan.
Latgab ini melibatkan berbagai simulasi penanganan massa yang menggambarkan situasi kerusuhan yang mungkin terjadi. Skenario tersebut termasuk simulasi penanganan aksi unjuk rasa yang diperkirakan berpotensi mengganggu stabilitas keamanan. Dalam latihan ini, personel TNI dan Polri bekerja sama untuk meredakan massa yang melakukan aksi demonstrasi dengan damai, namun tetap tanggap dalam menghadapi situasi yang memerlukan tindakan lebih tegas demi menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.
Kegiatan latihan ini berlangsung dengan antusias, melibatkan personel gabungan dari Kodam XIII/Merdeka dan Polda Sulawesi Utara. Dengan komitmen tinggi, para peserta mengikuti setiap arahan dalam menjalani simulasi. Dalam salah satu skenario, peserta latihan dituntut untuk bekerja sama dalam menghadapi kerumunan massa yang melakukan aksi protes. Massa yang dihadirkan dalam simulasi bertindak seolah-olah terjadi kerusuhan, di mana personel TNI dan Polri kemudian menunjukkan kemampuan mereka dalam mengendalikan situasi dengan langkah-langkah yang humanis, namun tetap tegas dan disiplin.
Latihan gabungan ini tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis dalam pengendalian massa, tetapi juga memperkuat sinergi dan kebersamaan antara TNI dan Polri yang selama ini berperan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Mayjen TNI Candra Wijaya juga menegaskan pentingnya koordinasi yang baik antara kedua institusi ini sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas wilayah, terutama di masa-masa penting seperti Pilkada Serentak yang memiliki potensi kerawanan.
“Latihan ini bukan hanya untuk mengasah kemampuan teknis, tetapi juga untuk memperkuat ikatan kerja sama yang sudah terjalin antara TNI dan Polri. Kami berkomitmen untuk senantiasa bersinergi dalam menghadapi tantangan apa pun demi keamanan dan kenyamanan masyarakat,” ujar Mayjen TNI Candra Wijaya.
Kegiatan yang berlangsung selama sehari ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas personel dalam menghadapi situasi darurat, sekaligus memberikan pengalaman praktis mengenai penanganan massa di lapangan. Simulasi dalam Latgab ini juga melibatkan beberapa bentuk tindakan pengamanan yang humanis, di mana pendekatan dialogis dan persuasi turut dilakukan untuk meredakan suasana. Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk upaya prefentif guna memastikan bahwa keamanan tetap terjaga tanpa menimbulkan ekses yang tidak diinginkan.
Selain itu, latihan gabungan ini sekaligus menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara institusi TNI dan Polri, yang secara konsisten bekerja sama dalam mengemban tugas keamanan negara. Dengan latihan ini, diharapkan kedua pihak semakin memahami tugas masing-masing dan dapat bergerak dalam satu komando saat situasi darurat mengharuskan tindakan pengendalian massa dalam skala besar.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari Polda Sulawesi Utara dan jajaran pejabat Kodam XIII/Merdeka. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen penuh kedua belah pihak untuk menjalankan tugas pengamanan secara maksimal, termasuk menjaga ketertiban selama proses demokrasi berlangsung.
Melalui Latgab Pengendalian Massa ini, Kodam XIII/Merdeka dan Polda Sulawesi Utara menunjukkan kesiapan mereka dalam mendukung stabilitas keamanan di Sulawesi Utara. Latihan ini diharapkan dapat menjadi sarana penting dalam menyiapkan personel yang tanggap, cekatan, dan berintegritas tinggi. Mayjen TNI Candra Wijaya mengakhiri acara dengan memberikan apresiasi kepada seluruh personel yang telah berpartisipasi dan berharap agar latihan seperti ini terus dilakukan secara berkala untuk menjaga kompetensi dan kesiapan pasukan pengendalian massa dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan.
Latihan gabungan Dalmas ini diharapkan menjadi fondasi yang kuat dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di Sulawesi Utara, terutama dalam menjaga demokrasi yang aman dan damai selama berlangsungnya proses Pilkada Serentak 2024.
Redsaksi Sulut
KALI DIBACA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar