SMK di Bolmong Raya Butuh Jurusan Teknik Pertambangan - WARTA GLOBAL SULUT

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

SMK di Bolmong Raya Butuh Jurusan Teknik Pertambangan

Kamis, 27 Februari 2025
WARTAGLOBAL,id, KOTAMOBAGU - Dilihat dari segi potensi sumber daya pertambangan, meliputi bahan tambang terutama galian dan mineral yang melimpah, maka kini saatnya sekolah kejuruan tingkat SMK di wilayah Kabupaten Bolmong Raya membutuhkan jurusan pendidikan dasar teknik pertambangan.

Karena selain terdapat beberapa lokasi tambang emas besar di Indonesia, seperti di Papua, Kalbar, Aceh termasuk beberapa lokasi tambang emas yang menjanjikan di wilayah Provinsi Sulut, penghasilan tambang di wilayah Bolmong sangat menjanjikan 

Meski potensi sumber daya mineral berupa logam maupun non logam yang sangat besar bukan hanya terdapat di Bolmong Raya tapi juga ada di beberapa lokasi lain di Kabupaten Minsel, Minut, Mitra dan daerah kepulauan tapi apa salahnya potensi yang dimaksud turut dibarengi dengan hadirnya tenaga teknik pertambangan yang dimulai dari pendidikan dasar sekolah kejuruan SMK.

Demikian pernyataan sikap diutarakan Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 1 Kotamobagu Hj. Hardi Mokoginta S.Pd, MM kepada beberapa kru Aliansi Jurnalis Sumikolah Dikda Sulut, Rabu (26/2/2025) di ruang kerjanya.

Menurut Hardi Mokoginta, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bolmong memang membutuhkan jurusan pendidikan dasar teknik pertambangan. Hal ini karena Bolmong memiliki sumber daya alam yang melimpah, terutama di sektor pertambangan emas dan lainnya.

"Kehadiran pendidikan dasar jurusan teknik pertambangan di Bolmong sangat penting karena adanya hasil ttambang hingga dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten di bidang pertambangan," tegas Hardi yang juga pernah berlatar belakang sebagai aktivis pemuda Bolmong.

Ia meyakinkan, dengan adanya modal pendidikan dasar teknik pertambangan di SMK, diharapkan bisa menghasilkan lulusan yang siap kerja namun disamping itu, lulusan SMK di bidang ini juga memiliki prospek karier yang cerah, seperti menjadi teknisi, bekerja di instansi pemerintah atau menjadi tenaga pengajar dengan gaji yang memadai.

Ia menyampaikan, sebenarnya SMK ini sekolah bisnis manajemen hanya saja berkaitan jurusan perkantoran dan akutansi itu adalah jurusan yang sudah cukup lama sejak tahun 1961. Kedua jurusan ini memang banyak peminat tapi kalau jujur jurusan yang tepat di wilayah Bolmong adalah teknik pertambangan. 

Katanya, jadi pertanyaan kenapa jurusan teknik pertambangan atau lainnya, teknik kendaraan ringan, desain model kendaraan, atau juga jurusan pembuatan bodi kendaraan prospeknya sangat menjanjikan.

"Persoalannya, minat masyarakat meniti karir sebagai ASN sekarang prosesnya makin rumit dan tidak seperti yang lalu apalagi secara fakta dari sisi pendapatan gaji honor guru di sekolah paling sekitaran 1,3 juta. Maksud disni bukan merendahkan martabat ASN honor atau PPPK, namun sungguh berbeda dinikmati guru berlatar belakang sarjana teknik pertambangan dan teknik lainnya bidang kendaraan. Apakah mereka minat ketika diberi kesejahteraan dengan nominal gaji seperti tadi," ujar Hardi Mokoginta mempertanyakan.

Ia menceritakan, rata-rata minimal sarjana teknik kendaraan jasa mereka dihargai dengan nilai kontrak 25 juta, belum lagi sarjana teknik pertambangan yang berkualitas.

Jadi ketika kita melihat kondisi alam di Bolmong alangkah baiknya sekolah kejuruan ada jurusan teknik pertambangan, karena semua di pegunungan Bolmong ada terdapat material kandungan emas, hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan pertambangan beraktifitas di Bolmong.

Makanya sebut dia, jika hal ini ingin terwujud harus mendapat perhatian dan disuport oleh pemerintah contoh, minimal pemerintah daerah menyekolahkan warganya agar bisa memperoleh gelar Ir. Pertambangan.

Lanjutnya lagi, kami sudah pernah presentasekan topik ini ke pemerintah tapi hanya sekedar sebatas sampai di lingkungan desa atau kecamatan dan gagasan ini tidak pernah dibahas ke tingkat yang lebih tinggi.

"Terlepas, perusahaan pertambangan mengadakan kontrak atau membangun kerjasama dengan pemerintah pusat atau daerah itu bukan hal yang utama, tapi intinya karyawan perusahaan pertambangan yang beraktifitas di Bolmong dengan jumlah karyawan kurang lebih mencapai 1000 orang, gaji per orang sekitaran hampir 10 juta, berapa saja jumlah hasil pendapatan perusahaan yang dikeruk dibawa kedaerah lain," timpalnya seraya menambahkan belum lagi hasil pajak yang masuk ke daerah.

Ia mengaku, memang kendala dimana biaya operasional perusahaan pertambangan atau usaha berlatar belakang teknik kendaraan khusus peralatan untuk memperolehnya dibutuhkan biaya besar, jelas masyarakat Bolmong belum mampu memenuhinya.

Maka dari itu untuk mewujudkan semua ide, gagasan ini harus ada upaya membangun kerjasama di seluruh elemen masyarakat, karena manfaat tambang untuk daerah bisa meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja, membangun infrastruktur, memenuhi kebutuhan daerah dan lain sebagainya dan ini untuk kemajuan serta meningkatkan taraf hidup perekonomian semua elemen masyarakat yang ada di tanah Bolmong Raya," pungkasnya menutup pembicaraan.(ferry)












KALI DIBACA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar